Artikel dari http://www.kreasikerajinankainflanel.com
Hai Bunda, Rencananya hari ini saya akan mulai menulis materi dasar
tentang kreasi flanel. Beberapa artikel kreasi flanel sudah siap di-
publish,
tapi entah kenapa ada hal yang membuat saya sekeluarga menjadi amat
sangat terpana. Saya teringat dengan ekspresi wajah dan tingkah polah
jagoan kami. Saking
exciting-nya, saya menulis hingga 6 seri petualangannya bersama
kreasi flanel.
Mood menulis kali ini sedang mengalir. Mari kita simak ceritanya
Kisah Petualangan Jualan Kreasi Flanel
Ini kisah nyata putra kami Galang (6 tahun) kelas 1 SD. Dia sudah
menunjukkan tanda-tanda kreatif sejak berumur 3 tahun. Mainannya tidak
jauh-jauh dari kertas, spidol, pastel, kardus, gunting, lem, plaster,
lego dan tamiya rakitan. Sejak kecil dia sudah terbiasa menggunakan
gunting dan menirukan tayangan kesukaannya
“Mister Maker” di
CBeeBies dan berkata “
Scissors are sharp!”. Dia selalu protes jika tak punya kesibukan sendiri, atau malah cari gara-gara godain adiknya
Hampir 5 bulan, Galang menjadi murid kelas 1 SD. Sepulang sekolah
biasanya dia selalu punya cerita seru tentang teman-temannya. Entah
kenapa hari ini dia kelihatan tidak bersemangat, padahal baru usai
pelajaran Bahasa Inggris kesukaannya.
“What’s up Bro?”, sapa ayahnya.
“Boriiiiiiiiiiiing”, jawabnya singkat.
“Kenapa? Ya sudah ganti baju dulu”, perintah ayahnya.
“Fyuhh.. Bosen sekolah!”, Galang nyeletuk dengan santainya.
“Hah!”, bak disambar petir, kami cuma bisa saling memandang mendengar keluh kesahnya.
Kami bertiga melanjutkan obrolan dengan gaya diskusi anak-anak. 1001 cara sudah ditawarin
Halah lebay hehee.. Jawabannya tetap sama
“Borriiiingggg”.
Ternyata kami belum juga menemukan cara jitu agar asik ke sekolah.
Galang masih tetap lesu dan langsung menuju toko ijolumut yang sekaligus
menjadi tempat bermainnya.
Lalu… Kurang dari 1 jam dia datang kembali dengan sebuah gantungan
kunci buaya berwarna hijau tua. Ternyata dia menghilang beberapa saat
dan muncul dengan hasil karya
kreasi flanel terbarunya
“Pak… lihat ini”, raut mukanya kembali ceria sambil menunjukkan hasil karya pada ayahnya.
“Wow, Hebat!! Benar-benar hebat!”, tak kalah ayahnya menimpali.
Setelah dipikir-pikir, ternyata hanya mainan bikinannya sendiri yang selalu bikin Galang kembali bersemangat. Sebuah hasil
kreasi flanel gaya anak-anak yang begitu unik dan orisinil.
“Coba gantung di tas sekolah, tunjukkin kreasi flanel ke teman-temanmu”, instruksi ayahnya.
“Iya ya, kan bikinan Galang sendiri”, jawabnya dengan PeDe
“Jadi besok gak ada lagi alasan Boring ke sekolah kan?”, tegas ayahnya.
“Oke bos… ” , jawabnya penuh semangat.
Di pagi hari yang cerah, tiba-tiba terdengar teriakan lantang.
“Paaaak, ada yang beli Paaaaak !”
Dari suaranya yang cempreng sudah ketahuan kalau itu suara Galang.
Dia lari tergepoh-gepoh karena tas ranselnya lebih besar dari badannya.
Bayangkan seorang anak kecil, berlari-lari kecil dengan tas besar dari
sekolah menuju rumah berjarak setengah kilometer. Tidak mau dijemput,
karena malu sama teman-temannya, dibilang anak mami, halah!
Namun raut mukanya begitu ceria luar biasa. Tak seperti hari kemarin.
“Pak, tau gak Pak, eh Mak tau gak Mak”,
suaranya masih ngos-ngosan dengan secarik kertas di tangannya.
“Teman dik Galang ada yang beli gantungan kunci”, jelasnya dengan bangga.
“Whaaaaaaaatttt….!!! Kamu jualan?”, kami berdua melongo setengah sadar
“Mak, gambarnya kayak gini, dibelakangnya ada tulisan kiki warna hitam”, tuturnya lantang.
Kami masih terheran-heran sambil memperhatikan tulisan “shondesip” = Shaun The Sheep
Hihihi… ini tulisan dan gambar flanel lucu banget.
Tak pernah membayangkan jagoan kecilku bisa menjelaskan pesanan
pertama dari temannya. Meniru apa yang kami jelaskan pada pelanggan di
toko ijolumut.
Rupanya selama ini dia memperhatikan kami saat melayani pelanggan.
Bahkan dia bisa menggambar secara detail permintaan temannya, walaupun
baru bisa membaca dan menulis beberapa minggu yang lalu. Gambar flanel
lucu gaya khas anak-anak. Tak kuasa kami menahan kegembiraan si jagoan
ini.
“Emang harganya berapa?”, celetuk ayahnya
“Eeem
begini, kan biasanya paling murah 5 ribu, nah temen dik Galang gak ada
yang punya uang 5 ribu. Dia hanya punya 3 ribu. Jadi dik Galang kasi 3
ribu aja.”
“Mak,
bikinin yang 3 ribuan ya, plissss….. gak usah pake dakron, gak usah di
jahit. Ditempel aja, kayak yang Galang bikin itu. Temennya dik Galang
mau kok! Asal 3 ribu aja”
Lagi-lagi tak kuasa kami menahan haru ketika dia menjelaskan
pesanannya. Entah dari mana dia bisa nego harga 3 ribu. Tak pernah kami
sadari ternyata anak usia 6 tahun sudah peka dan mampu mengamati
sebegitu detailnya. Kebayang tampangnya yang lucu, lugu, polos, culun…
ditambah jualannya flanel lucu
“Ya, pokoknya bikinin yang 3 ribuan. Besok Galang ke sekolah pagi-pagi bawa pesanan”,
jawabnya riang sambil menyerahkan lembaran kertas kecil berisi detail pesanan.
Sungguh luar biasa, tanpa disadari ternyata
jiwa kewirausahaan bisa tumbuh dari kebiasaan dan lingkungan sekitarnya.
Suatu hal yang mungkin terlalu dini bagi anak kelas 1 SD seperti si
Galang. Kami tidak bermaksud “mempekerjakan anak”, namun secara tidak
langsung kami telah “
mengenalkan pekerjaan dan dunia kerja pada anak-anak. Kami bangga padamu Nak. Suatu saat nanti kalau kamu sudah lancar membaca, boleh deh baca blog ini.
Kelas 2 pasti sudah bisa baca kan?
Ide Desain Bentuk Flanel
Di pagi hari yang cerah, kami sarapan bubur bersama putri kecil si
Beninghati di teras rumah. Anak kedua kami punya kebiasan suka ngemil
sambil menggendong boneka saat bangun pagi. Sembari menunggu kakaknya
pulang sekolah, kami masih punya waktu ngobrol tentang rencana bisnis
sambil membuat kreasi
bentuk flanel yang baru. Inspirasi memang sering muncul di pagi hari dan beberapa ide desain
bentuk flanel terbaru pun siap dibuat.
Belajar membuat bentuk flanel ala anak kecil
Seperti keinginannya kemarin, Galang berangkat lebih pagi dari
biasanya. Dia kelihatan bersemangat membawa pesanan gantungan kunci
pertamanya. Sebenarnya gak tega membiarkan anak sekecil itu membawa
pesanan. Tapi itulah keinginannya, malah bikin dia bersemangat ke
sekolah. Ckckck.. tapi tetap saja gak tega!
“Paaaak! ada order lagi …. TIGA!”
Teriakan cempreng itu akhirnya terdengar dari pintu gerbang rumah.
Kami menghentikan semua kegiatan dan menyambut berita terbaru dari si
jagoan kecil. Kali ini Galang terlihat lebih profesional, cieeeeh. Dia
sudah punya buku catatan kecil khusus untuk menerima pesanan lengkap
dengan gambar dan tulisannya.
“Mak, ada pesanan tiga. Bentuk Flanelnya kayak di buku ini”
Dia kelihatan antusias menjelaskan pesanannya bak seorang
salesman
mesin cuci yang sering datang ke rumah. Entah siapa yang mengajarkan,
gaya presentasinya sangat percaya diri. Kami sungguh bangga melihatnya.
“Oh iya, pesanan kemarin sudah dibayar?”, ayahnya mencoba mengingatkannya.
“hmmmm… dia bilang gak punya uang sekarang, besok katanya”, jelasnya dengan sedih.
“Kenapa ya Mak, dia bohong sama Galang?”, oooohhh no… my boy. Galang terlihat kesal.
“Mungkin memang benar duitnya habis, kan besok masih bisa ketemu lagi”, jelas ibunya.
“Iya deh Mak, besok sekalian Galang tanyain lagi. Galang gak suka dibohongin!”, keluhnya.
“Baiklah, kita bikin ordernya sekarang yuk”, kami menyemangatinya lagi.
Belajar sambil bermain membuat bentuk flanel unik
Sebuah pelajaran yang sangat berharga tentang rasa percaya pada teman
sekelas. Suatu hal yang kedengarannya sangat sederhana, namun sangat
berarti bagi anak-anak. Disinilah anak-anak bisa mengenal karakter
teman-temannya. Sebuah proses pendewasaan diri yang sangat alami.
Antara
tanggung jawab menerima pesanan, rasa percaya pada teman,
mengantarkannya tepat waktu, dibalut kekecewaan penundaan pembayaran. Huh… rasanya terlalu berat untuk anak sekecil ini.
Namun begitulah adanya. Bagi anak yang suka tantangan, kenyataan yang
harus dihadapi merupakan proses pembelajaran. Namanya juga anak kecil,
apapun yang terjadi harus tetap
fun. Dibawa asik ajah. Diajak membuat 3 pesanan dengan bentuk flanel yang baru, langsung lupa kekesalannya. Sip!!! Yang penting
have fun my KidPreneur.
Bentuk Gambar Flanel ala anak-anak
Hari ketiga menjadi hari yang sangat luar biasa. Dengan gaya khas
anak kecil, Galang memperlihatkan 13 lembar order gantungan kunci
flanel. Lengkap dengan tulisan, bentuk dan
gambar flanelnya.
Kami benar-benar kehabisan kata-kata. Bagaimana anak sekecil ini bisa
menulis dan menggambar flanel sebanyak 13 halaman? Padahal kalau disuruh
bikin PR hanya 5 nomor saja pasti banyak alasan.
Saking penasaran, ayahnya memancing pertanyaan,
“Kok bisa banyak dapat pesanan?”
“Gini Pak, kan dik Galang kasi 3 pesanan yang kemarin, nah dilihat sama teman-teman.
Langsung dia mau juga, rame banget, aduh pusing dik Galang tau”, ceritanya berapi-api.
“Gimana caranya nulis order sebanyak itu?”, ayahnya makin penasaran.
“Wah Pusing Pak, untung temen sebangku Galang mau bantuin”, jawabnya dengan lugas.
Setahu kami, teman sebangkunya belum lancar menulis, gimana caranya bantuin nulis order?
Tapi ini kok semua tulisan Galang. Hmmmm… ayahnya makin penasaran. Lalu bertanya lagi,
“Kan teman sebangku Galang belum lancar menulis, gimana bantuinnya?”
“Huuhh.. Bapak kok gak ngerti sih. Gini lho, dik Galang kan jadi ketua kelas.
Ta’ suruh teman-teman berbaris.
Nah, temen sebangku itu bantuin manggil satu per satu teman yang mau pesan.
Lalu dik Galang yang nulis dan buat bentuk gambar flanelnya.”
Cerdik!!!! Pantesan kalo Galang sering dipanggil “Si Kancil” di
sekolah. Badannya paling kecil, suara cempreng tapi banyak akal rupanya.
Hmmm.. lumayan juga akal-akalan anak sekecil ini. Sudah tahu cara
mendelegasikan pekerjaan. Dengan dua orang berarti waktu istirahat 30
menit cukup untuk menulis pesanan. Naluri dagangnya alami banget.
“Mak, ini buku orderannya. Besok pagi selesai semua ya!”, kata Galang.
“Hah…! Besok semuanya? 2 hari lagi baru bisa selesai”, sahut ibunya.
“Gak lucu banget sih Mak! Galang sudah janji besok selesai!”, Jawabnya ketus.
Oupsss… Skak, Mat!! kami tak bisa main-main lagi. Malu.. sungguh malu dibikin skak mat!
Memaknai arti gambar flanel anak kecil
Jika dilihat dari caranya membuat bentuk gambar flanel, sket-nya
sungguh lucu dan menggemaskan. Gaya naif khas anak-anak sangat kental
dituangkan dalam ide desainnya. Goresan pensilnya lugas, spontan dan
imajinasinya mantap. Ketika teman sekelasnya memesan gantungan kunci
flanel
shaun the sheep, seekor domba pun menjadi patokan bentuk flanelnya.
Inilah gambar flanel versi anak-anak. Sederhana dan mudah dimengerti.
Begitu juga saat ada pesanan gantungan kunci flanel mobil, gambar
flanel mobilnya pun terlihat menarik. Makna positif yang bisa dilihat
bahwa Kerajinan Kain Flanel sangat mendukung kreatifitas anak-anak.
Mulai dari cara berinteraksi dengan teman-temannya, menuangkan imajinasi
pesanan dengan tulisan dan gambar flanel, hingga rasa tanggung jawab
menyelesaikan pesanan.
Belajar dari gambar flanel anak-anak
Bukan hal yang mustahil, anak sekecil ini sudah bisa belajar
berwirausaha. Disisi lain, caranya membagi pekerjaan sungguh ajaib. Tak
pernah terpikirkan kalau dengan cara berbaris dan antri menjadi trik
jitu. Daripada pusing dikerubungi rame-rame di satu bangku, pasti tambah
pusing kan? Belajar disiplin dengan mau sabar, antri sampai selesai,
jadi ciri khas anak sekolah dasar. Selalu ada hal sederhana yang
mengejutkan dari tingkah polah anak kelas 1 SD. Luar biasa!